Manusia

manusia...
sungguh temporal sifatmu...
saat kau bahagia,kau lupa pada sang Maha bijaksana...
ketika kau menderita dan sengsara,ingatanmu hanya tertuju pada-Nya...
sungguh...
engkau sering alpha dalam bersyukur...
selalu mengaduh gaduh karena sifat thoma'mu...
tapi...
Tuhan memang Maha...
Maha segala Maha...
Raja diraja...
tak sedikitpun mulia berkurang karena ke-alphaan syukurmu...
tak bertambah Agung karena kidung-kidung doamu...


manusia...
hatimu ini terbuat dari apa?
mudah sekali ia berbalik dan berubah?
ditambahkan ni'mat sedikit saja,congkak sudah memenuhinya...
diberi ujian tak lebih dari satu,ia sudah mengeluh dengan gemuruh...


sungguh lincah ia berkilah...
berdoa ketika bencana melanda...
angkuh bila ni'mat ia terima...
putus asa bila ujian menyapa...


oh manusia...

Allohummahdina wahdi bina.
Baca selengkapnya …

Maha Segala Maha

Tuhan,kembali aku mengaduh...
Kembali aku berkeluh...
Dan kembali aku berkesah kepadaMu...

Tuhan,mengapa Engkau mencipta segala dengan pasangan?
Engkau Maha segala Maha...
Kau cipta derita, berpasangan dengan bahagia...
Mengapa tak Kau cipta bahagia tanpa duka..?
Agar tak ada yang menderita dan meneteskan air mata...
Engkau Maha kaya Tuhan..
Engkau cipta kaya berdampingan dengan miskin...
Mengapa tak Kau cipta kaya tanpa miskin..?
Agar tak ada lagi yang merintih menahan perih kantong lambungnya?

Sungguh Engkau Maha segala Maha...
Hingga,terkadang otak dan logika kami tak mampu Menjangkau semua yang Engkau hendaki...
Mungkin engkau ingin memberi warna dalam hidup kami...
agar hidup tak berjalan monoton dan menjenuhkan...
tak bisa kubayangkan bila dunia hanya memiliki satu warna...HITAM...!

Kau cipta kaya berdampingan dengan miskin...
Kiranya engkau ingin mengetahui seberapa syukur hati ini atas karuniamu...

Kau cipta bahagia berdampingan dengan derita...
Kiranya engkau ingin mengetahui seberapa besar kesabaran yang tertanam pada diri kami ini...
Baca selengkapnya …

Berat Kujalani HidupTanpamu Ibu

Baru setahun yang lalu aku berpisah dengan IBU…
Tapi rasanya, jalanku sudah tak semulus dulu…
Tak seperti masa lalu,
Saat KAU selalu setia menegurku ketika aku terlena dalam indahnya mimpi malam…
Saat ku tersesat dalam gelap pekatnya dunia,KAU selalu setia menuntunku kepada cahaya terang agama…
Ketika ku tergelincir dalam jurang keputus-asaan,KAU selalu datang dengan uluran hangat penuh semangat…
Masih saja KAU berjalan untukku walau peluh tercucur, dan selalu tanpa keluh…
hanya untuk aku,anakMU..
Saat ENGKAU selalu disampingku,
Seakan jalanku lurus melaju,tanpa suatu apapun mengganggu…
Saat KAU setia disampingku,aku merasa surga ada didepan mata…
Tapi kini,
Harus ku berdiri dengan kaki ini…
Kaki yang masih rapuh,seakan belum berpondasi…
Terlalu berat bila harus kujalani hidup ini tanpaMU IBU…
Tanpa seoarang yang selalu membopongku tinggi ketika ku tersungkur jatuh…
Tanpa sosok yang selalu mengajarkanku akan arti kesabaran dan keuletan…
Harapku,
ENGKAU masih setia menantiku ketika ku kembali nanti…
Kan ku ulang kenangan indah bersamaMU IBU…
Semoga,TUHAN pun mengamini harapanku ini..
Tak lain,karena aku ingin kembali merajut cinta yang terpisahkan benua ini...
Semoga ini semua kan terjadi…


*didedikasikan untuk seseorang yang mencintaiku dengan sepenuh hati,tanpa suatu tendensi

Sudut pojok kamar,22 maret 2010

Mukla_ok

Baca selengkapnya …

Walau Tak Seseri Kala Kita Berbagi

Kenangan manis itu kini mulai teringat kembali,
Seakan ia tak ingin ku tinggal pergi,
Padahal,sudah ku pendam dalam sanubari
Dan tak akan ku angkat ataupun ku gali kembali
Tapi,mengapa ia mengiba tuk ku genggam lagi?!
Tak sadarkah ia?!
Jika ia ku genggam kembali,maka perih akan kudapati
Namun,pabila tak ku dekap kembali,bahagiakah ia nanti?!
Tak mungkin bagiku tuk memiliki..!
Karena TUHAN mungkin tak menyetujui
Telah jelas jalan ini,
Jalan suci bagi yang mau mengerti
Jangan sekali-kali kau melenceng pergi
Karena hidup ini penuh konsekuensi
Tak mau aku dibenci
Dibenci oleh PANGERAN sejati
Jalanmu sudah kau tentukan
Keputusan telah kau torehkan
Tak perlu kau menyesali
Bukankah kau tlah mengerti?!
Mengerti tentang arti konsekuensi?!
Yah…!
Jalani kisah ini,
Percaya kau kan kembali bersemi
Walau tak seseri kala kita berbagi



Baca selengkapnya …

Cerita Biasa,Tapi Patut Dicerna..

   Ini cerita,hanya cerita biasa,bukan luar biasa.namun patut dicerna..
  Suatu hari seorang istri hendak melahirkan anak ke-3 nya.Sang suami pun dengan setia mengantar sekaligus menemani sang istri dengan harap-harap cemas.Berharap seorang bayi cowok akan ia dapatkan.karena dua orang putri telah ia miliki.Cemas dengan keadaan sang istri yang hendak melahirkan.setelah menunggu beberapa lama,tangis sang bayi pun menggelegar(koyok suara bom ae...xixi).dan sang bayi pun sesuai dengan harapan sang suami,cowok.!
  Setelah memilah dan memilih nama untuk sang putra,akhirnya pilihan pun jatuh sebuah nama;MUCHLIS tak tau apakah yang diharapkan oleh sang suami sehingga memilih nama itu,mungkin ia ingin anaknya kelak menjadi seseorang yang benar-benar ikhlas dalam segala hal.Karena kata orang,nama adalah doa.(cuman katanya..hehe).Setelah beberapa lama ia tumbuh,sang anak pun mulai mencari arti dari namanya tersebut.beranjak baligh ia baru mengetahui arti namanya secara luas.
  Berbekal pengetahuan agama yang pas-pasan ia mulai menjalani rutinitas agamanya.Karena ia seorang muslim,ia pun mengerjakan sholat.Sholat yang masih sekedar rutinitas tentunya,bukan sebagai kebutuhan.Tak lama waktu berselang,ia pun mulai berfikir.Sholat itu buat apa sih?!.kok kayaknya cuman jengkang-jengking g karuan,katanya dalam hati.Setelah bertambah usianya,bertambah pula akal dan pengetahuannya.Ia mulai mencari ketenangan jiwa di usianya yang terbilang masih labil,emosi pun tak jarang mencuat begitu aja.Ia mencoba mengarungi kehidupan dengan caranya sendiri.Selang waktu berjalan ia baru paham(meskipun sedikit) akan peran sholat dalam hidupnya.Ealah…jebule ngunu kui tho…?!.Pada hakekatnya ciptaan itu butuh kepada sang pencipta,bagaimana tidak?!.robot pun tak bisa apa-apa kalo g ditemani penciptanya.Kalopun ada selain penciptanya yang bisa mengoprasikan sang robot,itupun atas arahan dari sang pencipta.Karena pada hakekatnya,yang mengetahui seluk-beluknya secara detil, ya yang nyiptain itu(bener rak yo?! Hihi).
   Kemudian ia mulai mencari lagi (mbuh nggoleki opo jane,,haha).terkadang ia sholat (masih) sekedar isqotul wajib,bukan karena kebutuhan.Suatu ketika setelah menunaikan kewajiban sholat,terbersit dalam hatinya seraya bergumam(“hmmm..podo-podo sing sholat,mbok yo sing tenanan,sing ‘ikhlas’,sing khusyu’.hla wong ‘ikhlas’ ra ‘ikhlas’ podo-podo kelangan tenogone,podo-podo jengkang-jengkinge kok?!.”).Mungkin ini yang di inginkan sang suami ketika ia member nama pada putranya.Agar ia senantiasa berusaha ikhlas pada TUHANnya.
   Setelah beberapa lama,sang putra pun mulai memisahkan diri dari kluarganya (alias nge-kost..wehehe).kebetulan ia memiliki tetangga kost yang (lumayan) care dan kadang (agak) rewel.Dalam sehari saja terkadang lebih dari 3x bell rumah berbunyi dari sang tetangga.Sekedar member makanan ringan ato hanya sekedar meminta sesuatu yang (agak) sepele,tapi njengkelke.Hanya sekedar meminta pulsa misalnya,ato hanya sekedar plastik sampah yang ia minta.kalo sehari dua hari sih g masalah,tapi kalo lama-lama ya..(agak) anyel sih..(gerutunya).Suatu hari lebih dari 4x sang tetangga memencet bell rumah dalam sehari.Seperti biasa,sang tetangga hanya meminta barang yang agak sepele.Dengan agak nggresulo,ia memberikan apa yang tetangganya minta.Setelah menutup pintu kost nya ia berjalan perlahan dari depan pintu menuju kamarnya.Sesampainya
ia didepan pintu kamar.Ia membuka pintu kamarnya,seraya berbicara pada dirinya sendiri ("ealah…kok mau rodo nggrundel yo?!..hmm,,,padahal ameh ‘ikhlas’ opo ora ‘ikhlas’.. kan yo podo-podo ngekekki wong lione,podo kelangan barange.hla mbok yo sing ‘ikhlas’ sisan…!?") katanya dalam hati.Mungkin ini maksud kedua sang suami ketika memberi nama pada putranya.Agar ia senantiasa berusaha ‘ikhlas’ kepada SESAMAnya…



*(ngelmu iku kalakone kanthi laku)
 




Baca selengkapnya …

Masih Ada Episode Selanjutnya

Uuuffht…!
Kuhirup udara pagi ini,terasa sesak dan sengal...
Ku tarik lagi lebih dalam…huuuuupp..! berat…!
Dunia terasa gelap gulita,tak ada cahaya...
Tak seperti biasa,
Mentari selalu tersenyum kala ku buka jendela,
Tapi tidak untuk pagi ini,seakan ia tak mau menyapaku dengan senyum manisnya itu…
Ada apa gerangan?
Pikiranku melayang,terbang menerawang...
Terngiang...
Pada suara itu aku terngiang...
Suara yang membuat hidupku menjadi pekat…!
Yah, pekat..!
Hingga pagi ini pun masih terasa gelap…
Suara yang menghancurkan semua asa dan cita,
(kebayang g coba?!)
Setidaknya untuk beberapa saat…
menenggelamkanku dalam lautan sendu duka..
Berteman mouse dan keyboard,
Mulai kuhibur diri ini meski luka tetap menganga..
Tak peduli dengan apa yang terjadi di luar sana..
Berusaha menjadi seorang munafik..
Agar tak ada yang mengiba,,
Ragaku tetap berdiri tegak,,,!

meski jiwa ini sedang bergejolak..
Ingat..!
Semua ini masih ada lanjutannya..
Episode selanjutnya masih ada..!
Berharap sang surya sudi menampakkan senyumnya esok hari...



Baca selengkapnya …

Jalan Masih Teramat Jauh


lama...
lama sekali...
seakan lama sekali waktu berlari...
padahal ia selalu tetap...
dan tak berubah...
pertanda apakah ini?
apakah aku yang mulai tak konsisten?
ataukah hanya perasaanku yang tak konsekuen?
baru setahun aku meninggalkan mereka yang tercinta..
tapi seakan waktu yang dinanti tak kunjung tiba..
ini baru permulaan nak..
jangan sampai engkau lengah dibuatnya,,,
lihat jalan itu...masih panjang..
tapi perasaan ini sulit berhenti..
mungkin karna dalamnya..
entah...semeter,duameter...
yang pasti,ini rasa ingin memiliki..
meski apa yang terjadi tak seperti yang ku ingini..
mungkin ini kehendak TUHAN,,
aku tak mau larut terlalu dalam...
hanya ingin berdamai dengan takdir-NYA..
tak ingin ku lukai hati lain..
hati yang aku kasihi..
biarlah ia bersih dari noda,,
noda sakit karna cinta..
hingga diri ini kubawa kesana..
tuk ucapkan rasa bahagia..
semoga dan semoga yang kubisa..
sebelum kata S.A.H terlontar..
rasa ini akan tetap ada..
dan takkan binasa..
semoga sesuai kehendak-NYA...
Baca selengkapnya …